Frequently Asked Questions (FAQ)
P : Apa itu lamun (seagrass) dan apa bedanya dengan rumput laut (seaweed) ?
J : Lamun adalah tumbuhan berbunga yang mampu hidup dan tumbuh terbenam dibawah air laut. Lamun memiliki daun, akar dan batang (rhizome) serta memiliki kemampuan berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Sedangkan rumput laut (seaweed) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang termasuk ke dalam kingdom protista, rumput laut ini dikenal dengan istilah alga/makroalga. Rumput laut memiliki bagian tubuh yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Keseluruhan bagian tubuh rumput laut disebut dengan istilah Thalus. Bagian yang menyerupai akar dinamakan holdfast bagian yang menyerupai batang dinamakan stipe bagian yang menyerupai daun dinamakan blade. Sama halnya dengan lamun yang termasuk ke dalam tumbuhan tingkat tinggi, rumput laut dapat melakukan proses fotosintesis. Perbedaannya proses fotosintesis pada lamun dilakukan pada bagian daun sedangkan proses fotosintesis pada rumput laut dapat dilakukan pada seluruh bagian tubuhnya.
P : Ada berapa jenis (spesies) lamun yang telah diketahui di dunia ini dan ada berapa jenis yang terdapat di Indonesia
J : Terdapat 69 jenis lamun yang ditemukan di dunia, 15 jenis lamun ditemukan di perairan Indonesia. Dari 15 jenis lamun yang ditemukan di perairan Indonesia, 2 jenis lamun ditemukan dalam bentuk herbarium.
P : Dimana saja ekosistem lamun umumnya ditemui
J : Secara global lamun mampu hidup di perairan laut tropis dan subtropis. Lamun hidup mendiami habitat dangkal di wilayah pesisir, berdasarkan hasil temuan bahkan lamun mampu hidup sampai kedaman 30 m dibawah permukaan laut. Intinya selama terdapat cahaya matahari di perairan laut, lamun masih dapat tumbuh. Lamun biasanya hidup dan tumbuh pada perairan dengan substrat lumpur, pasir dan pasir bercampur pecahan karang. Lamun dan tumbuh dengan membentuk suatu hamparan hamparan lamun yang menutupi suatu area perairan/laut dangkal yang terbentuk oleh satu jenis lamun (monospecific) atau lebih (mixed vegetation) dengan kerapatan mulai dari yang jarang sampai padat. Kemudian hamparan tersebut membentuk suatu ekosistem yang berdampak kepada adanya sistem interaksi antara faktor biotik dan abiotik.
P : Mengapa lamun perlu dilindungi, dipulihkan/direstorasi dan dipertahankan keberdaanya?
J : Mengingat peran penting dari jasa ekosistem lamun sehingga lamun perlu dilindungi/dipulihkan, mengingat ekosistem lamun termasuk ke dalam salah satu ekosistem perairan laut yang paling produktif dan penting (Thangaradjon, et al. 2007).. Beberapa peran penting ekosistem lamun diantaranya ; area asuhan (nursery) jenis ikan kecil,penyedia makanan dugong dan penyuhijau,area berlindung,produsen primer,perangkap suspensi sedimen, memperlambat arus sepanjang pantai, penyimpan karbon
P : Apa masalah utama yang dialami ekosistem lamun saat ini.
J : Salah satu permasalahan yang dialami oleh ekosistem lamun saat ini yaitu luasan ekosistem padang lamun yang terus mengalami penuruan. Menurut Waycott et al (2009) bahwa luasan ekosistem padang lamun di dunia ini mengalami penurunan hingga 58%. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penuruan luasan padang lamun di dunia seperti : aktivitas penimbunan/reklamasi, aktivitas budidaya, buangan limbah, sampah, kenaikan suhu permukaan laut.
P : Berapa luas ekosistem lamun di Indonesia ?
J :Berdasarkan data yang diperoleh dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, hingga tahun 2017. Luas ekosistem padang lamun yang telah tervalidasi yaitu sebesar 150.693,16 Ha. Dengan rincian 4.409,48 Ha di wilayah Indonesia barat dan 146.283,68 Ha di wilayah Indonesia tengah dan timur.
P : Biota laut apa yang diketahui berasosiasi dengan lamun
J : Beberapa biota laut yang diketahui berasosiasi dengan lamun seperti : Dugong, penyu, teripang, bulu babi, bintang laut, juvenil ikan, ikan baronang dsb.
P : Berapa banyak oksigen yang dihasilkan oleh lamun/ekosistem lamun?
J : Kemampuan lamun dalam melakuan proses fotosintesis berdampak kepada kemampuan lamun untuk menghasilkan oksigen. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan menyatakan bahwa dalam area 1 m2 lamun dapat menghasilkan oksigen sebanyak 10 liter.
P : Berapa banyak karbon yang dapat disimpan oleh lamun /ekosistem lamun?
J : Menurut Duarte (2017) Ekosistem lamun mampu menyimpan karbon sebesar 394-449 grC/m2/tahun
P : Apa saja faktor penentu kesehtan lamun/ekosistem lamun
J : Sampai saat ini kesehatan ekosistem lamun di Indonesia masih merujuk kepada regulasi yang dikeluarkan oleh Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 200 tahun 2004. Ekosistem lamun dikatakan sehat apabila tutupan lamun berada pada nilai >60%, kurang sehat apabila tutupan lamun berada pada nilai 30-59,9% dan tidak sehat apabila tutupan lamun berada pada nilai 0-29,9%.
P : Adakah nilai sosial dari ekosistem lamun? Jika ada apa saja
J : Di beberapa daerah seperti di Indonesia timur terdapat nilai sosial dari kehadiran ekosistem lamun yaitu diantaranya adalah sasi laut. Adanya sasi laut ini masyarakat oleh ketua adat dilarang untuk memasuki wilayah laut diantaranya ekosistem lamun. Ekosistem lamun akan ditutup selama periode tertentu dari aktivitas manusia. Masyarakat dilarang untuk memasuki wilayah ekosistem lamun, tujuaanya yaitu untuk menjaga proses keberlangsungan biota asosiasi dan lamun itu sendiri. Akan ada masanya sasi laut itu dibuka sehingga masyarakat diperbolehkan menggambil biota yang ada di dalamnya selama periode sasi itu dibuka. Apabila masyarakat melanggar dengan cara memasuki wilayah ekosistem lamun pada periode sasi ditutup maka masyarakat tersebut akan mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat adat.
P : Berapa nilai ekonomi dari ekosistem lamun ?
J : Menurut beberapa kajian yang telah dilakukan nilai ekonomi ekosistem lamun dapat dilihat dari beberapa aspek. Ditinjau dari seluruh jasa ekosistem lamun, nilai ekonomi ekosistem lamun sebesar 390,37 juta/ha/tahun (Costanza et al 2014), dilihat dari aspek produksi ikan dan biota, nilai ekonomi ekosistem lamun sebesar 295,94 juta/ha/tahun (Adrianto et al 2013).
Supported By: